Snake Handling Bersama DAMKAR Kabupaten Bogor

  • 3:55 min

  • 28 Feb 2022
  • Roy madrois

Kafilah AR Fachruddin Snake Handling Bersama Rescue Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor

 

Bogor, Hizbul Wathan Kafilah AR Fachruddin STKIP Muhammadiyah Bogor mengadakan Snake Handling yang dilaksanakan pada hari Rabu, (23/02/22).

 

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Pendidikan dan Latihan (DIKLAT) I Kafilah AR Fachruddin STKIP Muhammadiyah Bogor yang bertujuan untuk memahami bagaimana cara menangani ular. DIKLAT ini merupakan DIKLAT untuk pertama kalinya diadakan di STKIP Muhammadiyah Bogor dan SMA Muhammadiyah 5 Bojong Gede selama 4 hari. Adapun tema kegiatan DIKLAT  ini yaitu *”Satukan Langkah Kebersamaan dalam Memupuk Mental Ideologi Pandu Islamic Modern yang SIGAP (Siap dan Tanggap)”*

 

Peserta DIKLAT ini berjumlah 20 Orang Anggota Hizbul Wathan Kafilah AR Fachruddin STKIP Muhammadiyah Bogor. Yang dimana sangat antusias sekali mengikuti rangkaian demi rangkaian materi DIKLAT, salah satunya materi tentang Snack Handling oleh Rescue Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor.

 

Materi ini sangat cocok sekali dengan identitas penuntun yaitu lebih mengedepankan jiwa sosial dan nantinya akan mengabdi dilingkungan sekitar.

 

Masyarakat kerapkali digegerkan dengan fenomena ular masuk kedalam rumah atau bahkan menemukan ular berkeliaran di sekitaran pemukiman warga. Namun jika kita perhatikan, sebenarnya bukan ular yang masuk ke pemukiman warga akan tetapi kita yang masuk ke habitatnya mereka. Contohnya banyak sekali hutan pesawahan yang sudah di jadikan rumah atau bahkan pabrik sekalipun, itu sebabnya banyak ular yang sering kita temui di sekitaran rumah kita.

 

Kenapa ular sering berada di dekat kita atau bahkan seringkali kita temui di sekitar rumah kita? Ular adalah satwa liar, Ular sedang mencari makan, Sedang mencari tempat bersembunyi, Mencari tempat untuk berkembang biak

Seperti kita ketahui bahwa ular merupakan satwa liar yang naluri atau insting liarnya akan selalu ada. Ular juga sama halnya dengan hewan yang lain yaitu membutuhkan asupan makanan demi keberlangsungan hidupnya. Tak hanya itu, ular pun masih bisa merasa terancam jika tidak berada ditempat yang aman misalnya ketika ular merasa dingin maka akan mencari tempat yang panas untuk menghangatkan tubuhnya begitupun sebaliknya. Faktanya ular tidak memiliki sarang seperti hewan pada umumnya, melainkan ular akan selalu mencari tempat aman dan nyaman untuk berkembang biak.

_Ucap Komanda Diki Selaku Rescue Damkar Kabupaten Bogor_

 

Komanda Diki melanjutkan, bahwa warna kulit pada ular tidak mempengaruhi tingkat bisa yang ular miliki (bisa ular merupakan senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar khusus oleh sejumlah ular yang di gunakan untuk melumpuhkan mangsa dan mempertahankan diri). Ular juga tidak memiliki kelopak mata namun matanya dilindungi oleh selaput transparan, jadi ular hanya mampu menangkap bayangan dan sensitfitas terhadap getaran. Untuk indra pendengaran ular, ular hampir tidak bisa mendengar karena tidak memiliki lubang dan daun telinga. Begitupun dengan indra penciumannya, ular memiliki hidung namun hidungnya hanya untuk bernapas dan sebagai alat penciumannya ulah memiliki lidah dan organ jacobso bentuknya berupa lubang-lubang kecil yang mengandung sel-sel pembau.

 

Ada 3 tipe gigi. Yang pertama aghliypha (tidak bertaring), kedua ophistorypha (bertaring belakang), ketiga proteroghlypha (bertaring depan) dan yang terakhir solenoglypha (bertaring depan melipat). Dan ular juga bisa menelan mangsanya yang berukuran 10 kali lipat lebih besar dari ukuran kepalanya, jadi tak heran jika kita menemukan ular yang mampu menelan seekor induk kerbau atau sapi milik pak tani.

 

Lalu bagaimana jika kita bertemu dengan ular ?

Gunakan rumus STOP (SILENT THINKING OBSERVASI PREPARE). Ketika kita bertemu dengan ular usahakan kita tidak mengeluarkan banyak suara dan banyak bergerak sebisa mungkin tidak ada suara sedikitpun, karena pada dasarnya ular tidak memiliki penglihatan melainkan ia bisa merasakan dengan getaran yang kita hasilkan. Yang kedua thinking, ketika kita bertemu dengan seekor ular diusahakan kita tetap tenang dan berfikirlah dengan baik sehingga bisa lanjut ke tahap observasi yaitu melihat keadaan sekitar apakah aman atau tidak untuk kita melarikan diri, jangan sampai kita lari ketepat yang malah lebih berbahaya dari sebelumnya. Setelah kita berfikir dan melihat situasi aman maka barulah kita meluncurkan aksi, bisa lari atau mungkin bagi yang sudah tahu ilmunya silahkan di tangkap dan pindahkan ular ke tempat yang lebih aman dan jauh dari pemukiman warga.

 

Kemudian apa yang dilakukan jika kita terkena gigitan atau bisa ular?

Lakukanlah pertolongan pertama dengan menggunakan pembidaian dengan prinsip mengurangi resiko tinggi. Maka lakukanlah pembidaian diantara 2 sendi, contoh ketika kita tergigit di bagian telapak tangan maka lakukanlah pembidaian di area pergelangan tangan sampai ketiak agar area yang terkena gigitan ular tidak banyak bergerak sehingga resiko penyebaran racun pun tidak cepat masuk ke jantung.

Dan gunakanlah perlengkapan lengkap seperti sarung tangan, sepatu, kaca mata dan lain-lain, agar mengurangi resiko terkena gigitan atau semburan ular ketika hendak melakukan penangkapan ular tersebut.

 

Harapan dari Rangkaian Kegiatan Pendidikan dan Latihan (DIKLAT) I ini, semoga ilmu yang didapat oleh Rakanda Ayunda Anggota Kafilah AR Fachruddin STKIP Muhammadiyah Bogor, bisa di implementasikan serta membantu lingkungan sekitar terutama mengabdi di Muhammadiyah. Dan semoga Allah selalu memberikan Kemudahan dan kelancaran dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Aamiin ya rabbal alamiin…

Roy madrois

Jabatan belum diset
Biografi singkat belum diset
  • Diposting oleh:

    Biografi singkat belum diset

  • Share this post: