Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang sejak didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan diharapkan mampu menghadirkan corak dakwah yang mencerahkan, mencerdaskan, dan memajukan masyarakat dari ketertinggalan, kebodohan, dan ketidakmampuan.
Pencapaian persyarikatan di Indonesia dan dunia sampai saat ini cukup pesat. Indikator tersebut bukan hanya dilihat oleh internal persyarikatan, tetapi pihak eksternal yang sudah menjadikan Muhammadiyah sebagai objek penelitian dan contoh dalam perkembangan organisasi maupun segala bidang kehidupan.
Tentu Muhammadiyah Kabupaten Bogor menjadj bagian yang tidak terlepaskan dari kemajuan tersebut. Muhammadiyah Kabupaten Bogor sejak keberadaannya tahun 1926 sampai saat ini, perkembangannya belum merata di seluruh wilayah sampai ke pelosok. Perkembangan Muhammadiyah masih berada pada kecamatan tertentu saja. Alhamdulillah, dalam kurun waktu 2-3 tahun terakhir, berdiri beberapa Cabang yang kian memperkuat dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Bogor. Tentu ini prestasi yang harus kita apresiasi bersama.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bogor bulan Mei tahun ini disibukkan dengan agenda besar yaitu Musyawarah Daerah yang dilaksanakan pada 20-21 Mei 2023. Ini akan menjadi memontum penting tidak hanya bagi pimpinan persyarikatan, tetapi semua warga Muhammadiyah se-Kabupaten Bogor.
Tentu tidak ada periode kepengurusan yang sempurna, semua upaya dan ikhtiar memajukan persyarikatan sudah dilakukan sampai akhir periode. Dengan berharap kepada Allah Swt, amanah yang sudah dijalankan diterima sebagai catatan amal ibadah dihadapanNya kelak.
Pendidikan yang Berkesinambungan
Pada akhir periode ini, setelah semua upaya yang maksimal melaksanakan amanah pada Musyda ke-13, kami mengapresiasi PDM dengan program utamanya yaitu berdirinya Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (Umbara).
Pada program pendidikan tinggi, PDM masih punya misi penting yaitu menggolkan proses perubahan STT Muhammadiyah Cileungsi menjadi Universitas Muhammadiyah Cileungsi sesegera mungkin. Hal ini menjadi urgent, karena ke depan akan semakin banyak tantangan dan kebutuhan di masyarakat. Selain itu, akan banyak potensi kader yang mampu diberdayakan sehingga PTM maju bersama lewat peran para kader yang militan, loyal, dan profesional.
Fokus pendidikan, tidak hanya PTM tetapi pendidikan dasar dan menengah yang masih membutuhkan arahan, bimbingan, pembinaan, baik secara profesionalitas maupun nilai keislaman dan kemuhammadiyahan yang masih minim dirasakan dibeberapa AUM pendidikan yang tersebar.
Kaderisasi yang Berkelanjutan
Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang dikenal dengan proses kaderisasi yang teratur dan berkelanjutan. Hal tersebut tidak begitu terasa di Kabupaten Bogor pada periode 2015-2022, terutama pola kaderisasi yang berbobot dan berkelanjutan.
Jika berbicara kaderisasi, saat ini hanya dipandang formalitas yaitu pengkaderan yang sifatnya rutin tahunan, 2 tahunan bahkan 5 tahun, sekedar untuk mengugurkan kewajiban program. Padahal, pengkaderan ini menjadi proses penting yang wajib dilaksanakan dan berkelanjutan.
Wajib ada, karena kewajiban persyarikatan harus mampu hadir untuk mengejawantakan nilai-nilai kekaderan sehingga pemenuhan kebutuhan ilmu dan ghirah perjuangan dapat dipenuhi.
Berkelanjutan, yaitu kaderisasi jangan berhenti pada satu proses atau satu momen saja. Berkelanjutan juga harus dipahami bahwa ada pembeda antara pelaksanaan program Baitul Arqam dengan Darul Arqam. Antara tingkat Ranting, Cabang, Daerah berbeda. Antara AUM dan pegawai dengan pengkaderan di tingkat pimpinan persyarikatan berbeda.
Keberadaan organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah di Kabupaten Bogor cukup unik dengan segala dinamika. Peran persyarikatan harus mampu mewadahi kreatifitas, inovasi, dan semangat kader-kader yang ada di Ortom. Karena bagi kader, adanya Muhammadiyah dan Ortom, diharapkan mampu memberikan jalan dan kesempatan untuk mencapai cita-cita di masa depan.
Kader diberikan tugas oleh persyarikatan harus mampu mengisi ruang-ruang penting pada segala bidang kehidupan. Maka kita kenal trilogi kader: kader persyarikatan, umat, dan bangsa. Dan 3 hal tersebut tidak bisa dicapai hanya mengandalkan pengkaderan formal di Ortom, tetapi ada proses lain yang harus didukung dan dioptimalkan sehingga persebaran kader disemua lini dapat tercapai. Ini tugas berat, tetapi bukan berarti tidak mungkin kita capai.
Sistem Kerja Organisasi yang Berkemajuan
Perkembangan zaman yang begitu maju dan cepat, terutama pada ilmu pengetahuan dan teknologi harus mampu disambut dan dipahami dengan baik oleh Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modernis terbesar di dunia.
Era saat ini, dibutuhkan kekuatan tim yang mampu bekerja dalam sistem yang baik, sistematis, dan terukur. Jika berbicara sistem organisasi kolektif kolegial yang dijalankan Muhammadiyah sudah sangat ideal dan mungkin bisa menjadi rujukan bagi organisasi lain.
Ke depan, sistem kerja yang berkemajuan (disamping kolektif kolegial tadi), Muhammadiyah Kab. Bogor harus mengupayakan sistem yang terintegrasi sehingga mengefisiensikan kinerja dan mengefektifkan waktu, apalagi wilayah Kab. Bogor yang cukup luas.
Hal ini hasil evaluasi kinerja majelis, lembaga, ortom yang ada di lingkungan PDM Kab. Bogor yang belum maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Bisa jadi karena sistem kerja yang belum berjalan, sehingga pemenuhan kebutuhan tidak lancar dan berdampak pada pelaksanaan program.
Semoga catatan ini menjadi bagian penting dalam proses mengembangkan dan memajukan persyarikatan Muhammadiyah di Kabupaten Bogor.
Oleh: Muhammad Jatnika Pamungkas (Ketua PDPM Kab. Bogor 2020-2024 & Ketua MPK PCM Cileungsi)