Menyambut tahun pelajaran baru, SD Muhammadiyah 1, 2, 3, dan Jonggol melaksanakan In House Training (IHT) tentang Implementasi Kurikulum Merdeka. Pasalnya, bergantinya kurikulum pendidikan di Indonesia menjadikan pola manajemen dan pengembangan pun harus menyesuaikan pada satuan pendidikan, terutama di Perguruan Muhammadiyah Cileungsi.
Berlangsung di aula SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi pada Senin (4/7) lalu, hadir sebanyak 90 orang guru, Ketua Majelis Dikdasmen PCM Cileungsi Ana Widyastuti, pemateri Tony Subawanto, pengawas internal Rita Supriatin, Kepala SD Muhammadiyah 1, 2, 3, dan Jonggol.
Dalam laporannya, Imam Budi Santoso selaku ketua panitia IHT menyampaikan bahwa IHT yang dilaksanakan menjadi proses untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama SD Muhammadiyah di Cileungsi dan Jonggol. Sebagaimana tema kegiatan yang diangkat yaitu Melalui Kurikulum Merdeka, Kita Tingkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar Muhammadiyah”.
Kepala SD Muhammadiyah 2 Cileungsi Nana Sutisna dalam sambutan perwakilan kepala sekolah, walaupun kurikulum merdeka masih dalam uji coba sampai tahun 2024, ia mengajak seluruh guru harus mampu memahami kurikulum merdeka dalam mengimplementasikanya di setiap sekolah untuk sama-sama berfastabiqul khairat memberikan kualitas layanan yang terbaik bagi masyarakat.
Sedangkan Ana Widyastuti Ketua Majelis Dikdasmen PCM Cileungsi menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara menegaskan, “Muhammadiyah tidak anti dengan perubahan yang terjadi, kita harus mampu beradaptasi dengan baik demi kemajuan persyarikatan”.
Ia menambahkan, pasca pandemi covid-19 kita kembali memaksimalkan potensi untuk menguatkan karakter dan akhlak mulia peserta didik sebagai ciri khas pendidikan di sekolah Muhammadiyah. Libur kenaikan kelas saat ini para guru harus tetap produktif untuk menghasilkan karya-karya terbaik bagi masyarakat, sekolah dan peserta didik sebagai guru pembelajar.