Jasinga – Nyaris genap 2 tahun, tepatnya sudah 18 bulan pandemi Covid-19 melanda masyarakat dunia, sehingga berpengaruh pada gerakan-gerakan ekonomi dan sosial. Sehingga gerakan dakwah di jasingapun dilaksanakan dengan keterbatasan, salah satunya kegiatan rutin pengajian, karena Muhammadiyah berdiri dari pengajian. Atau dengan kata lain, KH Ahmad Dahlan merintis Muhammadiyah berdiri dari pengajian. Melalui pengajian, beliau menyebarluaskan dan meresapkan pengertian Islam yang sebenarnya kepada individu dan masyarakat. Dari pengajian, beliau menggerakkan dan menggembirakan umat Islam untuk mengamalkan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Melalui pengajian pula beliau menyadarkan kaum Muslimin akan kewajiban dan tanggung jawabnya untuk berdakwah membawa rahmatan lil ‘alamin. Beliau melakukan semua itu dengan keikhlasan karena Allah semata. Bukan untuk mencari pangkat, jabatan, kedudukan, dan kekayaan.
Dari sekilas riwayat itu sangat jelas bahwa pengajian adalah penting. Karena pengajian menjadi cikal bakal dan titik tolak Muhammadiyah berdiri. Keberlangsungan Muhammadiyah dalam perjalanan selanjutnya, tentu banyak bergantung kepada Muhammadiyah sendiri. Dalam hal ini, sampai seberapa jauh perhatian Muhammadiyah terhadap pengajian. Muhammadiyah selain serius harus gembira dalam menyelenggarakan dan mengelola pengajian. Pengajian yang tentu penyelenggaraannya direncanakan secara baik meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pada waktu tertentu. Nah, bila pengajian Muhammadiyah di suatu tempat baik dan menarik, maka Muhammadiyah setempat akan tetap terpelihara kelangsungan hidupnya.
Salah satunya Pengajian Umum PCM Jasinga yang disajikan untuk masyarakat umum sebagai sarana menyebarluaskan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karena itu, topik yang disajikan bersifat umum dan sasaran yang faktual di tengah problem lokal PCM Jasinga dan tentunya pada keragaman Jama’ah.
Adapun tema Pengajian Umum PCM. Jasinga yaitu” Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Generasi Unggul di Panti Asuhan “. Dengan pemateri Dr. Jasra Putra, M.Pd (wakil ketua MPS PP. Muhammadiyah dan komisioner Perlindungan Anak) dan pengantar oleh H. Mohammad Gofar, M.M. ( ketua PDM Kab. Bogor).
Dalam pengantarnya, ketua PDM menyampaikan dan mengajak warganya supaya tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan dan mengajak masyarakat untuk divaksin sebagai pengamalan dari hifdzun nafs (menjaga jiwa), sebagaimana hal ini juga merupakan keputusan Ulama Tarjih bahwa vaksin itun halal. Dan beliau menyampaikan agar jangan ragu. Kegiatan dilanjutkan dengan adanya hibah mesin cuci ke Panti Asuhan Harapan Firdaus Jasinga.
Dalam materi pengajian Umum PCM Jasinga. Dr. Jasra Putra, M.Pd di antaranya menyampaikan tentang anak dalam perspektif Islam (Fiqh Perlindungan Anak Muhammadiyah), yaitu:
- Klaster pertama : ibn/bint atau abna dari keturunan yg jelas serta pembentukan yang kokoh kpd anak dari segi: Keimanan, Ahklaq dan ilmu kepribadian
- Klaster kedua: walad, aulad Tidak ada Diskriminasi anak laki dan perempuan yg tidak boleh dilantarkan krn keduanya Sebagian khalifah di muka bumi
- Klaster ketiga: dzuriyyah, yaitu anak memiliki potensi manusia yang unggul
Tipologi makna dan kedudukan anak perspektif fiqh Muhammadiyah yaitu: Tipe Prinsip (QS Maryam ayat 5, 11, QS Al-anfal ayat 27,28 ) dan tipe relatrive ( QS Al-Isra:23).
Selain dalil-dalil perlindungan anak, pemateri juga menyampaikan informasi tentang hasil tanwir Muhammadiyah ke 47 di Makasar bahwa berkembangnya fungsi pelayanan sosial Muhammadiyah dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mewujudkan masyarakat inklusif melalui sistem terencana dan terpadu berlandaskan keadilan. Pemateri juga menyampaikan Fungsi Pelayanan Sosial Muhammadiyah yaitu sebagai dakwah dan kaderisasi, fasiltas, layanan sosial, advokasi, bimbingan konseling, rujukan, motivasi, dinamisasi, pemberdayaan dan manajemen khusus.
Muhammadiyah sebagai bukti pergerakan dakwahnya telah mempunyai amal usaha Muhammadiyah-Aisiyah yaitu: 318 Panti Sosial Asuhan anak, santunan dan asuhan keluarga ( 20.000 jumlah anak asuh), 54 Lembaga Panti Jompo, 71 Sekolah Luar biasa, Lembaga Rehabilitasi cacat.
Demikian materi pengajian yang disampaikan Dr. Jasra Putra, M.Pd tentunya menjadi motivasi bagi masyarakat Muhammadiyah Jasinga utk menggugah hati untuk menumbuhkan rasa sosial dan memperkuat keimanan.