Bertempat di aula STKIP Muhammadiyah Bogor pada Sabtu (6/3) telah berlangsung pelantikan Struktural UKM Sariak Layung dan UKM Interlude periode 2021-2022. Hadir pada acara ini wakil ketua III H. Naufal Ramadian, M.Si., Pendiri Sariak Layung Meita Lesmiaty Khasyar, S.S., M.Pd. Kepala Bagian kemahaiswaan Mad Rois, S.Th.I. Presiden BEM, Ketua Ortom, Ketua HIMA dan UKM.
Pelantikan berlangsung dengan Khusyu’ dan Khidmat, kedua UKM ini dilantik secara langsung oleh H. Naufal Ramadian, M.Si. secara bergantian. Setelah itu dilanjutkan dengan serah terima jabatan dari pengurus lama kepada kepengurusan yang baru.
Wakil ketua III dalam sambutannya menyampaikan kebahagiaannya karena bisa menyaksikan dua UKM yang sama-sama bergerak di bidang kesenian bisa saling menguatkan dalam menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat khususnya di lingkungan kampus yang heterogen terdiri dari berbagai unsur dan latar belakang yang berbeda-beda. Beliau menegaskan bahwa kesenian adalah sarana pemersatu bangsa, dalam kesenian tidak memandang latar belakang suku ras dan agama, semua bisa berkolaborasi dalam kesenian.
“Dalam ajaran agama Islam kita harus menjauhi segala hal yang dapat menjauhkan dari Allah, namun terhadap segala sesuatu yang dapat mendekatkan kita kepada Allah maka harus kita dekati. dengan kesenian harusnya semakin mendekatkan kita kepada Allah swt karena sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan” terangnya.
Inisiator Sariak Layung menjelaskan tentang kronologi berdirinya Sariak Layung di kampus STKIP Muhammadiyah Bogor adalah diawali dengan kekhawatiran beliau terhadap fenomena semakin pudarnya kebudayaan sunda di lingkungan mahasiswa maupun masyarakat sunda.
“Pendirian sariak layung merupakan usaha untuk mempertahankan budaya sunda di kalangan mahasiswa khususnya dan di masyarakat sunda pada umumnya. Kita sebagai masyarakat yang hidup di zaman modern harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, tapi kebudayaan yang sudah dijaga secara turun temurun harus juga dijaga sebagai warisan kekayaan dari kearifan lokal.” tutur Meita.
Adapun pelantikan ini merupakan kolaborasi 2 UKM yang bergerak di bidang kesenian. Interlude di bidang seni Musik yang cenderung modern sedangkan Sariak Layung di bidang seni tradisional yang cenderung klasik. Kolaborasi keduanya merupakan upaya untuk terus beradaptasi dan menerima perkembangan zaman namun juga tetap menjaga kelestarian budaya sebagai identitas kita bangsa Indonesia yang berbudaya.
Ketua UKM Interlude menyatakan bahwa dengan pelantikan ini ke depannya akan dilanjutkan dengan mengadakan acara yang bisa menjadi sarana dalam menyalurkan bakat dan potensi mahasiswa di bidang seni music.
Ketua Sariak layung menambahkan bahwa kolaborasi antara seni tradisional dengan modern Harapannya semoga kedepan semua UKM yang ada di STKIP Muhammadiyah bisa saling berkolaborasi untuk memajukan STKIP Muhammadiyah bogor. Yang menjadi keberuntungan bagi saya karna bisa berkolaborasi dengan UKM yang memiliki landasan seni juga. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa ukm ini merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa yang terbilang baru , begitu pun seni musik interlude yang masih baru . Dan ini merupakan pergerakan awal untuk bersinergi bersama.
“Kami memohon bimbingan dan arahan dari para senior dan dosen agar kami tetap berada pada garis yang semestinya ketika nanti menjalankan amanah ini” tutup Putri.