Jum’at, 27/05/2022 Pesantren Mu’allimien Muhammadiyah Leuwiliang melangsungkan wisuda santri yang ke-15. Bertempat di Komplek Perguruan Muhammadiyah Leuwiliang acara ini dihadiri kurang lebih 100 orang yang terdiri dari unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Madrasah, Dewan Guru Pesantren dan tentunya para santri.
Kegiatan ini merupakan pelepasan santri kelas 12 yang sudah purna studi dan tentunya bersiap melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi. Sebelum mereka meninggalkan pesantren tentu harus diberikan pesan-pesan yang akan menguatkan mereka dalam menghadapi dinamika kehidupan yang baru karena adanya perbedaan kultur di pesantren dengan kultur di luar pesantren.
Mu’allimien merupakan lembaga Pendidikan yang di dalamnya terdiri dari jenjang MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan jenjang MA (Madrasah Aliyah). Untuk mengakomodir siswa-siswi yang berdomisili jauh maka disediakan fasilitas asrama dengan penerapan sistem pembelajaran pesantren di dalamnya. Lebih daripada itu, Pesantren Mu’allimien didirikan dalam rangka mempersiapkan kader ‘ulama yang memiliki pengetahuan dan pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam kesehariannya.
Menguatkan hal tersebut Dra. Erni Fibriani, M.Pd. Direktur Madrasah Mu’allimien Muhammadiyah Leuwiliang mengatakan bahwa santri memiliki keistimewaan dalam hal durasi waktu belajar. Dimana santri memiliki waktu belajar lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang tidak tinggal di pesantren, bahkan adanya pengawasan dari Pembina selama 24 jam membuat santri bisa melatih kedisiplinan dalam belajar serta pembiasaan ibadah wajib dan sunnah.
Dalam sambutannya beliau tidak lupa memberikan pesan kepada wisudawan untuk tetap menjaga semangat belajar sampai akhir hayat, karena tidak ada ruang dan waktu yang membatasinya. “kita ini tidak bernilai apa-apa tanpa ilmu, oleh karena itu jangan berhenti belajar dimanapun kalian berada, apa yang sudah didapatkan selama tinggal di pesantren pegang teguh, jangan pernah lepaskan, sebagai bekal kehidupan kalian di lingkungan dan suasana yang baru.” ungkapnya.
Pada acara wisuda ke-15 ini pesantren Mu’allimien meluluskan 10 orang santri yang terdiri dari 3 santri putra dan 7 santri putri. Dalam wisuda tersebut disebutkan bahwa setiap santri memiliki hafalan al-Qur’an mulai dari 1 hingga 2 juz.
H. Ahmad Yani selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor menyatakan kebanggaannya kepada wisudawan. Beliau mengatakan bahwa secara formal boleh saja dinyatakan lulus namun secara psikologis para santri yang akan meninggalkan pesantren tetap punya amanah untuk menjaga nama baik Mu’allimien dan Persayarikatan Muhammadiyah.
“jagalah nama baik almamater dimanapun kalian berada. Jadilah orang yang jujur karena kejujuran akan mendatangkan kesuksesan.” Sambung pria yang juga seorang pebisnis ini. Tak lupa juga beliau mengingatkan para wisudawan untuk berpikir kritis, berjiwa bisnis dan berperilaku ekonomis supaya bisa meraih kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat.
Zahwalia Putri selaku ketua Ikatan Santri Mu’allimien Muhammadiyah (Iksamudiyah) mengungkapkan kebahagiannya karena bisa menjadi bagian dari pelaksana wisuda ini, karena wisuda santri sudah 2 tahun tidak dilaksanakan sebagai dampak dari adanya pandemi covid-19. Dalam sambutannya dia menyampaikan pesan kepada kakak kelas yang akan meninggalkan pesantren untuk tetap semangat dan semoga bisa meraih kesuksesan di bidangnya masing-masing.
Selamat berjuang para mujahid, jadilah kupu-kupu yang memberikan keindahan dan kebahagiaan bagi siapapun yang melihatnya. Jadilah seperti lebah yang hanya mengambil sesuatu yang baik dan tidak memberi kecuali sesuatu yang baik.