Baitul Maal melaksanakan Pembinaan Siswa Didik tingkat perguruan tinggi pada Kamis (18/2). Pembinaan biasanya dilaksanakan secara rutin tiga bulan sekali, yang dipisahkan antara siswa dan mahasiswa, dan ini bersifat wajib bagi siswa didik, karena jika 2 kali saja tidak mengikuti pembinaan siswa didik akan mendapatkan teguran. di masa pandemi saat ini, pelaksanaan Pembinaan dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan yang ketat, dan menjaga jarak antara satu dengan lainnya. Kemudian Pembinaan ini merupakan komitmen dan salah satu cara Baitul Maal dalam membina dan memonitoring siswa didiknya agar tetap tetap terkontrol. Pembinaan yang dilaksanakan di Balai Diklat Koperasi Khairu Ummah ini membahas tentang “Manajemen Keuangan Millenial untuk Masa Depan Lebih Baik”. Kegiatan kali ini diisi oleh Ibu Nanda Farahdewi, SE. MM, CFP. Seorang Financial Coach yang merupakan salah satu donatur tetap ataupun orang tua asuh dari siswa didik Baitul Maal.
Hadir dengan lengkap dalam acara tersebut pengurus-pengurus Khairu Ummah, diantaranya yaitu Ketua Koperasi Syari’ah Khairu Ummah Pepi Januar Pelita M.Pd., Manajer Klinik PKU Khairu Ummah Muhdam Kamaludin, M.Pd. Manajer Kopsyah Khairu Ummah Cabang Leuwiliang Cecep Salahudin, S.Pd. Drs. H. A. Shadikin, M.M dan Manajer Baitul Maal Khairu Ummah Herna Ramdlaningsih, S.HI.
Dalam pemaparan awal narasumber, beliau menyampaikan bahwa pertemuan ini tidak akan pernah dilupakan, dan akan selalu terngiang-ngiang dalam benak pikiran, narasumber diawal memberikan motivasi untuk siswa didik yang menerima beasiswa. “Menerima beasiswa bukanlah hal yang memalukan, namun itu adalah suatu keberuntungan yang tidak semua orang dapatkan. Saya pribadi dulu seorang penerima beasiswa supersemar, karena sejak kecil saya dilahirkan dari keluarga yang biasa saja, di urus oleh seorang single parrent, bahkan ketika disela-sela berkuliah di perguruan tinggi yang biasa saja, saya nyambil kerja menjadi sales minyak filma, saat itu itu begitu susah dan sulitnya hidup saya, namun alhamdulillah ada saatnya saya merasakan kesenangan, belajar S2 di perguruan tinggi Universitas Indonesia, dan saat ini saya sedang menjalani tesis megister kedua saya. Saat ini juga saya memiliki Rumah sebanyak 7 buah, Apartemen 3 yang bahkan tidak pernah saya tempati. Saya bekerja menjadi perusahaan sebagai financial control, yang jabatannya setara dengan manajer”.
Ketika masuk pada inti materi mengenai manajemen keuangan, narasumber juga memaparkan dengan jelas dan lugas betapa pentingnya setiap orang memanage keuangannya, bahkan mencatat pengeluaran pemasukan sekecil apapun. Ia menuturkan setidaknya ada 10 jurus mengatur keuangan yang sehat yang dapat dilakukan oleh kalian. Narasumber juga mengupas tuntas permasalahan keuangan yang ada pada mahasiswa, dan mengajarkan mahasiswa untuk berinvestasi “biasanya mahasiswa itu tidak tahan dengan promo online shop, betapa mudahnya belanja di online shop mengakibatkan keinginan tak terbendung. Namun kita harus berkomitmen sejak dini, mulai memprioritaskan kebutuhan bukan keinginan, mulai dikurangi aplikasi online shopping, atau mungkin bila perlu dihapus saja, itu lebih baik. Dan kalian juga harus mulai berinvestasi, bisa dengan investasi logam mulia, karena itu sangat mudah, bahkan jika seorang perokok, berhenti merokoknya untuk berinvestasi itu sangat bisa, dan lebih baik. Jangan sampai kita kalah saing dengan anak-anak mata sipit, mereka seusia kalian itu sudah memikirkan masa depan dengan berinvestasi, menggali potensi. Namun anak indonesia seusia kalian itu hari ini sedang memikirkan bagaimana membeli kuota, bagaimana makan dan itu yang harus kita ubah dari sekarang”.
Kegiatan yang dihadiri sebanyak 23 orang peserta dari mahasiswa, mereka sangat antusias mengikuti pembinaan ini, dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar keuanga, dan persoalan-persoalan anak muda. Pembinaan diakhiri dengan pemberian cendera mata dari manajer Baitul Maal kepada Narasumber dan foto bersama manajemen baitul maal, narasumber dan para peserta.